12/06/12

Tugas Karakteristik & Permasalahan Tanah Masam

1. KEMASAMAN TANAH
Pada daerah iklim Tropis Basah, pengasaman tanah adalah proses alamiah (natural). Kemasaman tanah merupakan salah satu masalah utama bagi pertumbuhan tanaman. Pada tanah bereaksi atau pH sangat masam, yaitu pH lebih rendah dari 4,5, maka dalam sistem tanah akan terjadi perubahan kimia sebagai berikut:
·   Aluminium menjadi lebih larut dan beracun untuk tanaman.
·   Sebagian besar hara tanaman menjadi kurang tersedia bagi tanaman, sedangkan beberapa hara mikro menjadi lebih larut dan beracun.
Masalah-masalah ini tersebar luas di daerah tropis basah yang telah mengalami pelapukan lanjut. Menurut Sanchez dan Logan (1992), bahwa sepertiga dari daerah tropis, atau 1,7miliar hektar, adalah tanah bereaksi asam dengan tingkat kelarutan aluminium cukup tinggi sehingga menjadi racun bagi tanaman.
Ø  Pengaruh Negatif dari Kemasaman Tanah terhadap Tanaman
Kemasaman tanah dapat menyebabkan permasalahan sebagai berikut:
·      Penurunan ketersediaan unsur hara bagi tanaman;
·      Meningkatkan dampak unsur beracun;
·      Penurunan hasil tanaman;
·      Mempengaruhi fungsi penting biota tanah yang bersimbiosis dengan tanaman seperti fiksasi nitrogen oleh Rhizobium.
Ø  Kriteria Kemasaman Tanah (pH)
Pengelompokan kemasaman tanah berbeda dengan pengelompokkan terhadap sifat kimia tanah lain, karena untuk kemasaman tanah (pH) dikelompokkan dalam enam kategori berikut:
  •        Sangat Masam untuk pH tanah lebih rendah dari 4,5
  •            Masam untuk pH tanah berkisar antara 4,5 s/d 5,5
  •            Agak Masam untuk pH tanah berkisar antara 5,6 s/d 6,5
  •            Netral untuk pH tanah berkisar antara 6,6 s/d 7,5
  •            Agak Alkalis untuk pH tanah berkisar antara 7,6 s/d 8,5
  •           Alkalis untuk pH tanah lebih besar dari 8,5.
2. SUMBER KEMASAMAN TANAH
1.      Hujan asam karena adanya CO2, SO2, SO3 diudara terlarut dalam air dan beraksi menjadi asam karbonat, asam sulfit dan asam sulfat. Asam-asam ini akan menyebar kesegala penjuru lewat selokan, anak sungai sungai, kembali lagi naik ke waduk, dam kembali ke persawahan. Sumber gas-gas tersebut bisa karena letusan gunug api, asap pembakaran hutan, pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor, dan pembakran-pembakaran lain yang sebagian besar mengahsilkan gas CO2 (misalnya pembakaran sampah yang terjadi dimana-mana).
2.      Proses pembusukan bahan organik dalam tanah, karena dalam tanah terjadi dekomposisi bahan organik oleh bakteri dan menghasilkan asam.
3.      Jenis batuan yang memang bersifat asam misalnya batuan sedimen yang berasal dari gunung berapi.
4.      Penggunaan pupuk ZA (Zwaqavelzuur Amonia) yang rumus kimianya (NH4)2 SO4, ini adalah sebenarnya garm yang berasal dar basa lemah NH4OH dengan asam kua H2SO4, makan hasilnya H2O dan pupuk tadi.
5.      Mineral-mineral memiliki kecenderungan untuk menyerap ion OH- dari air dan melepaskan H+ (asam). Hal ini dijelaskan dengan berbagai teori, antara lain hidrolisis..
6.      Hasil dekomposisi oleh bakteri adalah asam. Bakteri juga menghasilkan asam untuk membantu menghancurkan materi yang akan didekomposisi.
7.      Jenis perairan wilayah. Contohnya pada daerah Kalimantan, perairan masih bersifat asam (sudah diuji dengan berbagai indikator), tidak heran sifat tanah di sana juga bersifat asam. Misalnya tanah gambut dan sebagainya.
 
3. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KEMASAMAN TANAH
 
1.      Air Hujan
Ada kekhawatiran tentang hujan asam, tetapi hampir semua hujan adalah ber pH rendah (asam). Air Hujan murni yang tidak mengandung bahan pencemar pada dasarnya adalah air distilasi. Air hujan ini yang dalam kesetimbangan dengan atmosfer akan memiliki pH sekitar 5,6 karena pelarutan karbon dioksida di dalam air. Ketika air hujan murni berada dalam kesetimbangan dengan karbon dioksida, maka konsentrasi ion hidrogen yang dihasilkan menyebabkan pH 5,6.
2.      Respirasi Akar
Tanaman juga menghasilkan karbon dioksida karena proses respirasi akar, dan selama periode pertumbuhan aktif akar dapat menyebabkan karbon dioksida di tanah yang konsentrasinya lebih tinggi beberapa kali dari di atmosfer, sehingga terjadi peningkatan jumlah karbon dioksida terlarut dalam air tanah dan menyebabkan peningkatan keasaman tanah atau pH menjadi lebih rendah.
3.      Pupuk
Karbon dioksida bukan satu-satunya sumber ion hidrogen dalam tanah, namun. Pada tanah yang dikelola, pupuk dapat menjadi sumber utama ion hidrogen.
Ø     Faktor Pupuk (Pupuk Amonium dan Pupuk Mono Kalsium Fosfat). 
a.    Pupuk Amonium
Pupuk modern biasanya menggunakan amonium sebagai sumber nitrogen, akan tetapi oksidasi ammonium dihasilkan ion nitrat dan ion hidrogen sehingga menyebabkan pengasaman tanah.
b.   Pupuk Mono Kalsium Fosfat
Monocalcium fosfat yang sering digunakan sebagai salah satu komponen pupuk juga menjadi faktor penyebab terjadinya proses pengasaman tanah (meskipun lebih rendah daripada amonium). Senyawa ini akan terhidrolisis dalam air membentuk fosfat bikalsium dan Asam fosfat.
Asam fosfat terdisosiasi sangat cepat seiring dengan peningkatan pH dari 3,0 menjadi lebih dari 7.0.
Secara umum ion hidrogen (H+) ketiga tersebut akan terlarut pada pH di atas netral, sehingga tidak termasuk faktor penyebab pengasaman tanah. Akan tetapi, kedua ion hidrogen ( H+) yang sudah terlarut dalam kisaran pH tanah asam, termasuk faktor penyebab kemasaman tanah.
Ketika pupuk fosfor diberikan dalam lubang tugal, maka H3PO4 terdisosiasi dalam tanah sehingga terjadi nilai pH yang sangat rendah didekat pupuk tersebut. Tingkat keasaman ini akan secara bertahap menyebar ke dalam tanah sekitar lokasi pupuk. Menurut Lindsay dan Stephenson (1959), nilai pH 1,5 dapat ditemukan segera di zona sekitar pupuk tersebut.
Ø     Faktor Reaksi Oksidasi yang Menghasilkan Ion Hidrogen
Semua reaksi oksidasi dalam tanah yang menghasilkan ion hidrogen dapat menyebabkan terjadinya pengasaman tanah. Salah satu reaksi pengasaman paling efektif adalah oksidasi sulfur anorganik. Belerang biasanya digunakan jika tanah memiliki pH lebih tinggi dari yang diinginkan, sehingga diperlukan upaya penurunan pH tanah. Misalnya, Reaksi oksidasi pirit yang terjadi pada tanah rawa yang diangkat sehingga terjadi reaksi oksidasi dari pirit tanah tersebut.
Setiap ion S dihasilkan 2 ion Hidrogen.
4.      Bahan Organik
Berbagai macam Bahan Organik juga dapat menyebabkan pengasamkan tanah. Kemampuan pengasamannya tergantung pada jenis tanaman sebagai sumber bahan organik tersebut. Beberapa tanaman mengandung asam organik dalam jumlah yang sangat berbeda dengan tanaman lainnya. Asam organik hasil dekomposisi bahan organik menyebabkan pengasaman tanah. Bahan organik yang berasal dari tanaman dengan kandungan basa-basa rendah juga menyebabkan terjadinya sedikit pengasaman tanah. Bahan organik yang berasal dari tanaman dengan kandungan basa-basa kurang mencukupi kebutuhan mikrobia pendekomposernya, menyebabkan mikrobia tersebut menyerap basa-basa keperluannya dari sistem tanah, sehingga basa-basa tanah seperti kalsium dan magnesium terkuras dari tanah maka menyebabkan terjadinya pengasaman tanah.
5.      Tanaman
Pertumbuhan tanaman juga berkontribusi dalam pengasaman tanah, proses penyerapan hara utama (kalium, kalsium dan magnesium) disertai pertukaran dengan ion hidrogen sehingga menyebabkan terjadinya pengasaman tanah. Jenis Tanaman tertentu juga mempengaruhi pengasaman tanah. Contohnya adalah tanaman Legumninosa. Selama masa pertumbuhan tanaman Leguminosa terjadi penyerapan anion dan kation dengan perbandingan yang tidak seimbang, sehingga lebih mengasamkan tanah. Tanaman leguminosa menyerap hara nitrogen dari hasil fiksasi mikrobia yang bersimbiosis dengannya. Tanaman non-leguminosa menyerap nitrogen dari sistem tanah dan penyerapan ini dalam kondisi yang seimbang dengan penyerapan kation-kation basa, sehingga lebih sedikit pertukaran dengan ion hidrogen, maka sedikit menyebabkan pengasaman tanah.
6.      Hujan Asam
Hujan asam juga memberikan kontribusi dalam proses pengasaman tanah. Dalam sistem tanah kontribusi dari hujan asam relatif rendah dibandingkan dengan pengaruh dari pasir sesquioxida yang bersifat sangat asam yang kapasitas tukar kation sangat rendah. Akan tetapi banyak tanaman sangat peka terhadap pengaruh dari hujan asam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar